Pandemi Covid-19 Diprediksi Teratasi Akhir Februari, Menkes Minta Tetap Waspada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprediksi Indonesia bisa mengataasi pandemi Covid-19 pada akhir Februari. Namun, masyarakat diminta untuk tidak panik dan waspada.
Menkes Budi pun optimis Indonesia bisa mengatasi pandemi Covid-19 secepat mungkin.
“Jangan panik, tetap waspada, kalau (kasus) sedang naik kurangi mobilitas. Insya Allah di akhir Februari kita bisa mengatasi pandemi,” kata Menkes Budi dalam siaran langsung Keterangan Pers Ratas Evaluasi PPKM, Senin (7/2/2022).
Optimisme Menkes Budi ini menyusul dengan data di lapangan. Di mana upaya kumulatif penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah menunjukkan hasil yang baik.
Meski terjadi peningkatan kasus positif secara signifikan, namun data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa kapasitas rumah sakit di Indonesia masih cukup aman.
“Rumah sakit sekarang terisi 18.966 dari kapasitas total 400 ribu, 120 ribu kapasitas untuk Covid-19 per 6 Februari kemarin yang sudah confirm Covid itu 15.292, sisanya yang lain masih probable. 10 ribu-nya orang tanpa gejala,” jelas Menkes Budi.
Berdasarkan fakta tersebut, pemerintah akan lebih memprioritaskan perawatan rumah sakit untuk pasien Covid-19 bergejala berat atau kritis. Sementara itu, tingkat keterisian rumah sakit akibat Covid-19 masih rendah.
“Jadi sebenarnya ke depannya kita lebih efisien, pasien OTG bisa isoman (isolasi mandiri) atau isoter (isolasi terpadu). Sebenarnya keterisian rumah sakit kita itu masih sangat rendah,” ujar Menkes Budi.
“Layanan telemedicine yang sudah kita lakukan di Jakarta sudah bisa melayani 150 ribu secara kumulatif yang positif terkena. Sudah mengirimkan juga sekitar 28 ribu obat-obatan ke mereka yang terkonfirmasi positif,” tandasnya.
Sebelumnya, Menkes Budi mengungkapkan bahwa layanan telemedicine untuk pasien Covid-19 pada bulan Februari 2022 akan diperluas oleh Kementerian Kesehatan ke berbagai daerah Indonesia. Mulai dari Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, hingga Yogyakarta.
Menkes Budi pun optimis Indonesia bisa mengatasi pandemi Covid-19 secepat mungkin.
“Jangan panik, tetap waspada, kalau (kasus) sedang naik kurangi mobilitas. Insya Allah di akhir Februari kita bisa mengatasi pandemi,” kata Menkes Budi dalam siaran langsung Keterangan Pers Ratas Evaluasi PPKM, Senin (7/2/2022).
Optimisme Menkes Budi ini menyusul dengan data di lapangan. Di mana upaya kumulatif penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah menunjukkan hasil yang baik.
Baca Juga
Meski terjadi peningkatan kasus positif secara signifikan, namun data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa kapasitas rumah sakit di Indonesia masih cukup aman.
“Rumah sakit sekarang terisi 18.966 dari kapasitas total 400 ribu, 120 ribu kapasitas untuk Covid-19 per 6 Februari kemarin yang sudah confirm Covid itu 15.292, sisanya yang lain masih probable. 10 ribu-nya orang tanpa gejala,” jelas Menkes Budi.
Berdasarkan fakta tersebut, pemerintah akan lebih memprioritaskan perawatan rumah sakit untuk pasien Covid-19 bergejala berat atau kritis. Sementara itu, tingkat keterisian rumah sakit akibat Covid-19 masih rendah.
“Jadi sebenarnya ke depannya kita lebih efisien, pasien OTG bisa isoman (isolasi mandiri) atau isoter (isolasi terpadu). Sebenarnya keterisian rumah sakit kita itu masih sangat rendah,” ujar Menkes Budi.
“Layanan telemedicine yang sudah kita lakukan di Jakarta sudah bisa melayani 150 ribu secara kumulatif yang positif terkena. Sudah mengirimkan juga sekitar 28 ribu obat-obatan ke mereka yang terkonfirmasi positif,” tandasnya.
Sebelumnya, Menkes Budi mengungkapkan bahwa layanan telemedicine untuk pasien Covid-19 pada bulan Februari 2022 akan diperluas oleh Kementerian Kesehatan ke berbagai daerah Indonesia. Mulai dari Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, hingga Yogyakarta.
(dra)